
Jakarta, 14 Mei 2025 – Modernisasi Stasiun Bekasi menghadirkan lompatan besar dalam efisiensi mobilitas dan akses ekonomi di wilayah timur Jakarta. Dengan fungsi ganda sebagai simpul Commuter Line dan KA Jarak Jauh, stasiun ini kini menjadi node utama dalam sistem transportasi urban dan antarkota. “Fungsi ganda inilah yang menjadikan Stasiun Bekasi bukan sekadar stasiun perlintasan, tetapi node utama dalam sistem mobilitas urban dan antarkota,” tegas Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.
Pertumbuhan penumpang sangat signifikan. Pada 2023, pengguna Commuter Line berangkat mencapai 9,4 juta, naik menjadi 10,8 juta di 2024. Penumpang KA JJ juga melonjak dari 855 ribu menjadi 1,15 juta. Dalam empat bulan pertama 2025, pengguna Commuter Line berangkat sudah 3,5 juta dan KA JJ mencapai 423 ribu penumpang.
Revitalisasi stasiun didukung fasilitas lengkap: ruang tunggu ber-AC, akses disabilitas, lift, eskalator, musholla, vending machine tiket, serta papan informasi digital. Integrasi antarmoda juga diperkuat dengan Trans Patriot, angkot, ojek daring, dan terminal bus kota, memperluas jangkauan penumpang hingga Cikarang.
“Dengan kinerja yang terus tumbuh dan fasilitas yang semakin baik, Stasiun Bekasi kini berdiri sebagai representasi kemajuan transportasi publik berbasis rel yang adaptif dan inklusif,” tutup Anne. Stasiun Bekasi juga menjadi bagian penting dari proyek Double-Double Track Manggarai–Cikarang, yang meningkatkan kapasitas dan keandalan layanan.
(Redaksi)